Pengertian Penjualan Konsinyasi
Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan
titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor
(konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang
tersebut disebut konsinyi, komisioner. Adapun pengertian penjualan
menurut Hadori Yunus Harnanto adalah:
“Konsinyasi
merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang
menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan
memberikan komisi” 3
Pada dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah:
- Unsur perjanjian
- Unsur pemilik barang
- Unsur pihak yang dititipi barang
- Unsur barang yang dititipkan
- Unsur penjualan
- Unsur komisi
Mengabaikan salah satu
unsur tersebut akan membuat transaksi tidak dapat disebut penjualan
konsinyasi, oleh karena itu seluruh unsur tersebut harus ada pada saat
penjualan konsinyasi.
Metode Pencatatan Penjualan Konsinyasi
Dalam
prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat penjualan terhadap
barang-barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga.
Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas penjualan
barang-barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan
terpisah dari transaksi penjualan reguler.
Sedangkan
untuk metode administrasi barang dagangan, terdapat dua alternatif,
yaitu metode perpectual dan physic. Apabila transaksi konsinyasi dicatat
secara terpisah dari transaksi lain, maka metode apapun yang dipakai,
pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening “barang-barang
konsinyasi”. Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari
transaksi lain, maka pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam
“memorandum”. Untuk setiap perjanjian dalam transaksi konsinyasi
rekening barang-barang yang dititipkan pada konsinyi pada dasarnya
adalah rekening barang-barang konsinyasi yang merupakan persediaan bagi
konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening kontrol untuk
tiap-tiap konsinyi atau satu rekening kontra dibuat untuk transaksi
konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila konsinyor memerlukan rekening
pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk tiap-tiap
konsinyi. Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan
konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang
konsinyasi untuk masing-masing konsinyi dibebani harga pokok barang yang
dikirimkan kepada konsinyi dan semua biaya yang berkaitan dengan
konsinyasi. Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka rekening
ini dikredit. Laba atau rugi atas penjualan konsinyasi akhirnya dipindah
bukukan dari perkiraan laba atau rugi konsinyasi ke perkiraan laba rugi
biaya yang mengikhtisarkan hasil netto dari semua aktivitas. Sedangkan
apabila pihak konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus disatukan
dengan transaksi biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung.
Maka pendapatan dan biaya penjualan konsinyasi dibukukan dalam
perkiraan yang mengikhtisarkan kegiatan usaha bersama.
Untuk
mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan
akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam:
1) Pencatatan oleh konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas.
Apabila
dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat
pihak konsinyor akan menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi
maka prosedur pencatatan dan pos-pos jurnal yang harus dibuat oleh
konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan barang-barang,
pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak konsinyi
kepada konsinyor adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
Tabel 1
Perbedaan Pencatatan pada Buku Konsinyor
Transaksi Penjualan Konsinyasi Dicatat Secara Terpisah
Antara Metode Perpectual dan Metode Phisik
Metode Perpectual
|
Metode Phisik
|
1) pengiriman barang-barang konsinyasi
barang-barang konsinyasi xx
persediaan produk jadi xx
2) dibayar ongkos angkut pengiriman barang-barang konsinyasi xx
kas xx
3) diterima perhitungan penjualan
a. mencatat hasil penjualan
piutang dagang xx
penjualan konsinyasi xx
b. mencatat harga pokok penjualan HPP konsinyasi xx
biaya penjualan konsinyasi xx
barang-barang konsinyasi xx
4) penerimaan/pengiriman uang kas dari konsinyi
kas xx
piutang dagang xx
5) menutup/memindahkan kas saldo
rekening pengiriman barang-barang konsinyasi ke rugi laba
|
barang-barang konsinyasi xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
barang-barang konsinyasi xx
kas xx
piutang dagang xx
penjualan konsinyasi xx
HPP konsinyasi xx
biaya penjualan konsinyasi xx
barang-barang konsinyasi xx
kas xx
piutang dagang xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
rugi-laba xx
|
Sumber Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981, halaman 152.
Didalam laporan
perhitungan rugi laba, saldo rekening pengiriman barang-barang
konsinyasi dikurangkan dari jumlah barang yang tersedia untuk dijual di
dalam menentukan besarnya harga
pokok penjualan reguler. Jurnal demikian tetap dibuat meskipun tidak
ada barang yang terjual sampai dengan akhir tahun buku yang
bersangkutan.
b. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari transaksi perjalanan biasa.
-
penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat
penerimaan barang atas konsinyi dengan suatu memorandum dalam buku
harian atau dalam buku tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.
- Beban pihak konsinyi yang harus ditetapkan pada konsinyasi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx
kas xx
- penjualan oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut:
kas xx
konsinyasi masuk xx
- komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx
komisi atas penjualan konsinyasi xx
- pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, akan dijurnalkan sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx
kas xx
c. Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa
Tabel 2
Perbedaan pencatatan pada Buku Konsinyor
Transaksi Penjualan Konsinyi tidak Diselenggarakan Terpisah
Antara Metode Perpectual dan Metode Phisik
Metode Perpectual
|
Metode Phisik
|
1) pengiriman barang-barang konsinyasi
barang-barang konsinyasi xx
persediaan produk jadi xx
2) dibayar ongkos angkut pengiriman ongkos angkut xx
kas xx
3) diterima perhitungan penjualan
a. mencatat hasil penjualan
piutang dagang xx
hasil penjualan xx
b. mencatat harga pokok penjualan harga pokok penjualan xx
barang-barang konsinyasi xx
c. menghapus saldo rekening pengiriman barang-barang pada akhir periode tahun buku untuk barang-barang yang telah terjual
4) penerimaan/pengiriman uang kas
kas xx
piutang dagang xx
|
barang-barang konsinyasi xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
ongkos angkut xx
kas xx
piutang dagang xx
hasil penjualan xx
harga pokok penjualan xx
barang-barang konsinyasi xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
kas xx
piutang dagang xx
|
Sumber Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981, halaman 153.
Jurnal
untuk menghapuskan saldo rekening pengiriman barang-barang konsinyasi
dan rekening. Barang-barang konsinyasi tidak perlu dibuat pada metode
phisik apabila pada saat pengiriman barang tidak dicatat dalam buku
jurnal, akan tetapi dalam bentuk memorandum saja.
d. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
- Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.
- Beban pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyasi.
Pihak
konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus
dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau
perkiraan kewajiban yang bersangkutan.
- Penjualan oleh pihak konsinyi.
Konsinyi
mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa.
Masing-masing ayat jurnal penjualan disertai dengan sebuah ayat jurnal
untuk mencatat beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyor, untuk
barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian atau perkiraan harga
pokok penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.
- Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.
Pihak
konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan
konsinyasi. Pendapatan atas penjualan konsinyi akan tergambar dalam
laba kotor pihak konsinyi sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang
dibuat diatas tadi.
Pihak
konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet
perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.
2) Pencatatan untuk konsinyasi tidak terselesaikan dengan tuntas.
Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan
pada akhir periode akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian
konsinyasi masih berlangsung atau belum semuanya barang-barang
konsinyasi berhasil dijual oleh konsinyasi, maka diperlukan penyesuaian
terhadap barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai
dengan tuntas sampai akhir periode akuntansi.
diambil dr http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/penjualan-konsinyasi/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar