Selasa, 03 Juli 2012

penjualan konsinyasi

Pengertian Penjualan Konsinyasi

Penjualan konsinyasi disebut juga dengan penjualan titipan, pihak yang menyarankan barang (pemilik) disebut consignor (konsinyor) atau pengamat, sedang pihak yang menerima titipan barang tersebut disebut konsinyi, komisioner. Adapun pengertian penjualan menurut Hadori Yunus Harnanto adalah:
“Konsinyasi merupakan suatu perjanjian dimana pihak yang memiliki barang menyerahkan sejumlah barang kepada pihak tertentu untuk dijualkan dengan memberikan komisi” 3
Pada dasarnya semua penjualan konsinyasi tersebut adalah:
- Unsur perjanjian
- Unsur pemilik barang
- Unsur pihak yang dititipi barang
- Unsur barang yang dititipkan
- Unsur penjualan
- Unsur komisi
Mengabaikan salah satu unsur tersebut akan membuat transaksi tidak dapat disebut penjualan konsinyasi, oleh karena itu seluruh unsur tersebut harus ada pada saat penjualan konsinyasi.
Metode Pencatatan Penjualan Konsinyasi
Dalam prinsipnya pendapatan pada konsinyasi diakui saat penjualan terhadap barang-barang konsinyasi dilakukan oleh konsinyi kepada pihak ketiga. Jika konsinyor membutuhkan laporan penjualan atau rugi atas penjualan barang-barang konsinyasi, maka pencatatannya harus diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan reguler.
Sedangkan untuk metode administrasi barang dagangan, terdapat dua alternatif, yaitu metode perpectual dan physic. Apabila transaksi konsinyasi dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka metode apapun yang dipakai, pihak konsinyor harus menyelenggarakan rekening “barang-barang konsinyasi”. Apabila transaksi tidak dicatat secara terpisah dari transaksi lain, maka pengiriman barang-barang konsinyasi dicatat dalam “memorandum”. Untuk setiap perjanjian dalam transaksi konsinyasi rekening barang-barang yang dititipkan pada konsinyi pada dasarnya adalah rekening barang-barang konsinyasi yang merupakan persediaan bagi konsinyor. Rekening tersebut dibuat sebagai rekening kontrol untuk tiap-tiap konsinyi atau satu rekening kontra dibuat untuk transaksi konsinyasi dengan semua konsinyi. Apabila konsinyor memerlukan rekening pembantu maka diselenggarakan rekening pembantu untuk tiap-tiap konsinyi. Apabila pihak konsinyor menghendaki laba atas penjualan konsinyasi harus ditetapkan tersendiri, maka rekening barang-barang konsinyasi untuk masing-masing konsinyi dibebani harga pokok barang yang dikirimkan kepada konsinyi dan semua biaya yang berkaitan dengan konsinyasi. Jika penjualan telah dilakukan oleh konsinyi maka rekening ini dikredit. Laba atau rugi atas penjualan konsinyasi akhirnya dipindah bukukan dari perkiraan laba atau rugi konsinyasi ke perkiraan laba rugi biaya yang mengikhtisarkan hasil netto dari semua aktivitas. Sedangkan apabila pihak konsinyor menghendaki transaksi konsinyasi harus disatukan dengan transaksi biasa lainnya dan laba rugi usaha juga harga dihitung. Maka pendapatan dan biaya penjualan konsinyasi dibukukan dalam perkiraan yang mengikhtisarkan kegiatan usaha bersama.
Untuk mencatat semua transaksi yang dicatat dalam ayat jurnal, maka perlakuan akuntansi untuk penjualan konsinyasi dapat digolongkan dalam:
1) Pencatatan oleh konsinyasi yang terselesaikan dengan tuntas.
Apabila dalam suatu perjanjian konsinyasi tersebut telah selesai pada saat pihak konsinyor akan menyusun laporan keuangan diakhir periode akuntansi maka prosedur pencatatan dan pos-pos jurnal yang harus dibuat oleh konsinyor atas pengiriman barang-barang, penjualan barang-barang, pembayaran barang-barang, dan penyelesaian keuangan, oleh pihak konsinyi kepada konsinyor adalah sebagai berikut:
a. Pencatatan pada buku konsinyor jika transaksi konsinyor diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
Tabel 1
Perbedaan Pencatatan pada Buku Konsinyor
Transaksi Penjualan Konsinyasi Dicatat Secara Terpisah
Antara Metode Perpectual dan Metode Phisik
Metode Perpectual
Metode Phisik
1) pengiriman barang-barang konsinyasi
barang-barang konsinyasi xx
persediaan produk jadi xx
2) dibayar ongkos angkut pengiriman barang-barang konsinyasi xx
kas xx
3) diterima perhitungan penjualan
a. mencatat hasil penjualan
piutang dagang xx
penjualan konsinyasi xx
b. mencatat harga pokok penjualan HPP konsinyasi xx
biaya penjualan konsinyasi xx
barang-barang konsinyasi xx
4) penerimaan/pengiriman uang kas dari konsinyi
kas xx
piutang dagang xx
5) menutup/memindahkan kas saldo
rekening pengiriman barang-barang konsinyasi ke rugi laba
barang-barang konsinyasi xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
barang-barang konsinyasi xx
kas xx
piutang dagang xx
penjualan konsinyasi xx
HPP konsinyasi xx
biaya penjualan konsinyasi xx
barang-barang konsinyasi xx
kas xx
piutang dagang xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
rugi-laba xx
Sumber Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981, halaman 152.
Didalam laporan perhitungan rugi laba, saldo rekening pengiriman barang-barang konsinyasi dikurangkan dari jumlah barang yang tersedia untuk dijual di dalam menentukan besarnya harga pokok penjualan reguler. Jurnal demikian tetap dibuat meskipun tidak ada barang yang terjual sampai dengan akhir tahun buku yang bersangkutan.
b. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyi diselenggarakan terpisah dari transaksi perjalanan biasa.
- penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat penerimaan barang atas konsinyi dengan suatu memorandum dalam buku harian atau dalam buku tersendiri yang diselenggarakan untuk tujuan ini.
- Beban pihak konsinyi yang harus ditetapkan pada konsinyasi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx
kas xx
- penjualan oleh pihak konsinyi, akan dijurnal sebagai berikut:
kas xx
konsinyasi masuk xx
- komisi atau laba yang masih harus diterima bagi konsinyi akan dijurnal sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx
komisi atas penjualan konsinyasi xx
- pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi, akan dijurnalkan sebagai berikut:
konsinyasi masuk xx
kas xx
c. Pencatatan pada buku konsinyor. Jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa
Tabel 2
Perbedaan pencatatan pada Buku Konsinyor
Transaksi Penjualan Konsinyi tidak Diselenggarakan Terpisah
Antara Metode Perpectual dan Metode Phisik
Metode Perpectual
Metode Phisik
1) pengiriman barang-barang konsinyasi
barang-barang konsinyasi xx
persediaan produk jadi xx
2) dibayar ongkos angkut pengiriman ongkos angkut xx
kas xx
3) diterima perhitungan penjualan
a. mencatat hasil penjualan
piutang dagang xx
hasil penjualan xx
b. mencatat harga pokok penjualan harga pokok penjualan xx
barang-barang konsinyasi xx
c. menghapus saldo rekening pengiriman barang-barang pada akhir periode tahun buku untuk barang-barang yang telah terjual
4) penerimaan/pengiriman uang kas
kas xx
piutang dagang xx
barang-barang konsinyasi xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
ongkos angkut xx
kas xx
piutang dagang xx
hasil penjualan xx
harga pokok penjualan xx
barang-barang konsinyasi xx
pengiriman barang-barang konsinyasi xx
kas xx
piutang dagang xx
Sumber Hadori Yunus Hartanto, Akuntansi Keuangan Lanjutan, Edisi I, Cetakan Pertama, BPFE, Yogyakarta, 1981, halaman 153.
Jurnal untuk menghapuskan saldo rekening pengiriman barang-barang konsinyasi dan rekening. Barang-barang konsinyasi tidak perlu dibuat pada metode phisik apabila pada saat pengiriman barang tidak dicatat dalam buku jurnal, akan tetapi dalam bentuk memorandum saja.
d. Pencatatan pada buku konsinyi jika transaksi konsinyasi tidak diselenggarakan terpisah dari transaksi penjualan biasa.
- Penyerahan barang kepada pihak konsinyi. Disini pihak konsinyi mencatat barang konsinyasi dengan ayat jurnal memorandum.
- Beban pihak konsinyi ditetapkan pada pihak konsinyasi.
Pihak konsinyi mendebet perkiraan pihak konsinyor untuk beban yang harus dibebankan pada pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan aktiva atau perkiraan kewajiban yang bersangkutan.
- Penjualan oleh pihak konsinyi.
Konsinyi mencatat penjualan konsinyasi seperti pada penjualan biasa. Masing-masing ayat jurnal penjualan disertai dengan sebuah ayat jurnal untuk mencatat beban yang dikeluarkan oleh pihak konsinyor, untuk barang-barang yang dijual, perkiraan pembelian atau perkiraan harga pokok penjualan didebet dan perkiraan pihak konsinyor dikredit.
- Komisi atau laba yang masih harus diterima bagi pihak konsinyi.
Pihak konsinyi tidak membuat ayat jurnal untuk komisi atau laba atas penjualan konsinyasi. Pendapatan atas penjualan konsinyi akan tergambar dalam laba kotor pihak konsinyi sebagai akibat dari ayat-ayat jurnal yang dibuat diatas tadi.
- Pengiriman uang kas dan perkiraan penjualan konsinyasi oleh pihak konsinyi.
Pihak konsinyi mencatat pembayaran kepada pihak konsinyor dengan mendebet perkiraan pihak konsinyor dan mengkredit perkiraan kas.
2) Pencatatan untuk konsinyasi tidak terselesaikan dengan tuntas.
Apabila pihak konsinyor perlu menyusun laporan keuangan pada akhir periode akuntansi sedangkan jangka waktu perjanjian konsinyasi masih berlangsung atau belum semuanya barang-barang konsinyasi berhasil dijual oleh konsinyasi, maka diperlukan penyesuaian terhadap barang-barang yang terkait pada sebagian produk belum selesai dengan tuntas sampai akhir periode akuntansi.

diambil dr http://dahlanforum.wordpress.com/2008/04/21/penjualan-konsinyasi/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar