Pengertian persediaan pengaman (Safety Stock)
menurut Freddy Rangkuty (2004:10) adalah persediaan tambahan yang
diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan
bahan (Stock Out).
Sedangkan
pengertian menurut Sofjan Assauri (2004:186) sama halnya dengan
pengertian Freddy rangkuty yaitu persediaan tambahan yang diadakan untuk
melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
Adapun faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman menurut Sofjan Assauri (2004:186) adalah:
1. Penggunaan bahan baku rata-rata
Salah
satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode
tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan
bahan baku pada masa sebelumnya.
Sebagai contoh dapatlah dikemukakan bahwa apabila penggunaan perminggu
selama 10 minggu adalah (dalam unit):60,55,64,42,53,54,59,62,56 dan 65.
rata-rata penggunaan perminggu adalah:
unit dengan deviasi standar
unit
2. Faktor waktu atau lead time (Procurement time)
Didalam pengisian kembali persediaan terdapat suatu perbedaan waktu yang cukup lama antara saat mengadakan pesanan (order)untuk
menggantikan atau pengisian kembali persediaan dengan saat penerimaan
barang-barang yang dipesan tersebut. Diterima dan dimasukan kedalam
persediaan (Stock).
Sebagai
contoh untuk menghitung rata-rata deviasi standar dari lead time dari
beberapa pesanan yang lalu untuk dasar perkiraan lead time dari pesanan
yang akan dilakukan, dapatlah dimisalkan apabila lead time dari sepuluh
pesanan yang lalu adalah (dalam minggu):
8, 9, 13, 7, 10, 12, 6, 7, 13dan 5. rata-rata lead timenya adalah
Minggu dengan deviasi standar
minggu
3. Penentuan besarnya penyediaan penyelamat (Safety Stock)
Dalam
menentukan besarnya persediaan penyelamat yang sebaiknya dipunyai
perusahaan, haruslah didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang
rasional yang dapat diukur, sehingga dapat menghasilkan penentuan
kebijaksanaan yang tepat dan dapat efektif. Untuk ini terdapat beberapa
pendekatan (approach) diantaranya adalah “Probability of stock out dan level of service approach”
a. Probability Of Stock Out Approach
Dalam menggunakan approach ini dipakai asumsi bahwa lead time adalah supplier pada suatu saat yang sama.
b. Level Of Service Approach
Seperti
telah dikatakan bahwa persediaan penyelamat perlu diadakan untuk
mempertahankan kelangsungan kegiatan produksi dalam menghadapi
kegoncangan atau fluktuasi permintaan yang mengakibatkan pemakaian
barang dapat berfluktuasi dan tidakpastian kedatangan bahan yang dipesan
sehingga mungkin terlambat.
1) Frequency “level of service”
Dalam
hal ini secara rata-rata , tingkat jasa atau pelayanan x % dalam jangka
panjang, persediaan akan dapat memnuhi seluruh permintaan pelanggan
dalam periode pemenuhan pergantian x dari setiap 100.
2) Quantity “Level of service”
Yang
dimaksud adalah perbandingan secara rata-rata , dalam jangka panjang,
dari seluruh pesanan pelanggan yang dapat dipenuhi atau dipasok dengan
persediaan yang ada tanpa adanya pembaalan dan penangguhan.
Menurut level of service approach
ini, penentuan besarnya persediaan penyelamat yang sebaiknya dimiliki
atau diadakan perusahaan akan lebih tepat dan rasional, apabila
diketahui hubungan antara tingkat pelayanan dengan tingkat persediaan
penyelamat yang diadakan untuk tingkat pelayanan(level of service)
tersebut. Untuk melihat hubungan ini dibutuhkan suatu ukuran dari
fluktuasi permintaan yang diharapkan dapat diserap atau dipenuhi dari
adanya persediaan . ukuran tersebut menggunakan teori statistik yaitu
Deviasi standar:
Cara menghitung deviasi standar dengan lebih cepat adalah dengan metode sebagai berikut:
1. Bagilah data permintaan kedalam kelompok-kelompok, dengan dua sampai dengan sepuluh observasi setiap kelompoknya
2. Untuk setiap kelompok, hitunglah jarak (range), yaitu r=Dmax-Dmin.
3. Carilah jarak rata-rata (Mean Range=R)dengan merata-ratakan jarak kelompok (Group Range)
4. Deviasi standar yang diperkirakan adalah= R × FN, dimana faktor FN diambil dari tabel
Adapun rumus dari deviasi standar σT = dari penggunaan selama masa pengisian
L= Lead Time Rata-Rata
D= Penggunaan Rata-Rata
σL = Deviasi Standar Dari Lead Time
σD = Deviasi Standar Dari Penggunaan
Dalam
menentukan cadangan penyelamat terdapat dua hal pokok yang perlu
diperhatikan menurut Suyadi Prawirosentono (2001: ) yakni:
1. Besar kecilnya kemungkinan terjadinya kehabisan bahan (stock Out)
2. Besar
kecilnya atau sulit dan mudahnya memperoleh bahan-bahan pengganti
secara tepat dan cepat, artinya bila kemungkinan terjadinya Stock out
besar namun dapat diantisipasi dengan upaya pengadaan darurat secara
mudah dan cepat, belum tentu perlu cadangan penyelamat.
Cadangan penyelamat pada prinsipnya mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Dalam hal terjadinya kehabisan bahan, proses produksi dapat dijamin kelanjutannya
2. Sehubungan dengan itu cadangan penyelamat perlu untuk menyelamatkan perusahaan dalam menjamin kontinuitas proses prodiksi
Adapun
faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya Safety Stock suatu
perusahaan adalah sebagai berikut menurut Bambang Riyanto (2001:74)
1. Resiko kehabisan persediaan
2. Hubungan
antara biaya penyimpanan digudang disatu pihak dengan biaya-biaya
ekstra yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari kehabisan persediaan
dilain pihak.
lebih lengkapnya buka http://koleksi-skripsi.blogspot.com/
wahh min..gambar'a nggak bisa tampil nih..
BalasHapusbut materinya lumayan min...thanks.