Sabtu, 12 Mei 2012

tentang persediaan pengaman .. semoga dapat membantu menyusun LKP ,,

Safety Stock (Persediaan Pengaman)
Pengertian persediaan pengaman (Safety Stock) menurut Freddy Rangkuty (2004:10) adalah persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
Sedangkan pengertian menurut Sofjan Assauri (2004:186) sama halnya dengan pengertian Freddy rangkuty yaitu persediaan tambahan yang diadakan untuk melindungi atau menjaga kemungkinan terjadinya kekurangan bahan (Stock Out).
Adapun faktor-faktor yang menentukan besarnya persediaan pengaman menurut Sofjan Assauri (2004:186) adalah:
1. Penggunaan bahan baku rata-rata
Salah satu dasar untuk memperkirakan penggunaan bahan baku selama periode tertentu, khususnya selama periode pemesanan adalah rata-rata penggunaan bahan baku pada masa sebelumnya.
Sebagai contoh dapatlah dikemukakan bahwa apabila penggunaan perminggu selama 10 minggu adalah (dalam unit):60,55,64,42,53,54,59,62,56 dan 65. rata-rata penggunaan perminggu adalah:
unit dengan deviasi standar
unit
2. Faktor waktu atau lead time (Procurement time)
Didalam pengisian kembali persediaan terdapat suatu perbedaan waktu yang cukup lama antara saat mengadakan pesanan (order)untuk menggantikan atau pengisian kembali persediaan dengan saat penerimaan barang-barang yang dipesan tersebut. Diterima dan dimasukan kedalam persediaan (Stock).
Sebagai contoh untuk menghitung rata-rata deviasi standar dari lead time dari beberapa pesanan yang lalu untuk dasar perkiraan lead time dari pesanan yang akan dilakukan, dapatlah dimisalkan apabila lead time dari sepuluh pesanan yang lalu adalah (dalam minggu):
8, 9, 13, 7, 10, 12, 6, 7, 13dan 5. rata-rata lead timenya adalah
Minggu dengan deviasi standar
minggu
3. Penentuan besarnya penyediaan penyelamat (Safety Stock)
Dalam menentukan besarnya persediaan penyelamat yang sebaiknya dipunyai perusahaan, haruslah didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang rasional yang dapat diukur, sehingga dapat menghasilkan penentuan kebijaksanaan yang tepat dan dapat efektif. Untuk ini terdapat beberapa pendekatan (approach) diantaranya adalah “Probability of stock out dan level of service approach
a. Probability Of Stock Out Approach
Dalam menggunakan approach ini dipakai asumsi bahwa lead time adalah supplier pada suatu saat yang sama.
b. Level Of Service Approach
Seperti telah dikatakan bahwa persediaan penyelamat perlu diadakan untuk mempertahankan kelangsungan kegiatan produksi dalam menghadapi kegoncangan atau fluktuasi permintaan yang mengakibatkan pemakaian barang dapat berfluktuasi dan tidakpastian kedatangan bahan yang dipesan sehingga mungkin terlambat.
1) Frequency “level of service
Dalam hal ini secara rata-rata , tingkat jasa atau pelayanan x % dalam jangka panjang, persediaan akan dapat memnuhi seluruh permintaan pelanggan dalam periode pemenuhan pergantian x dari setiap 100.
2) Quantity “Level of service”
Yang dimaksud adalah perbandingan secara rata-rata , dalam jangka panjang, dari seluruh pesanan pelanggan yang dapat dipenuhi atau dipasok dengan persediaan yang ada tanpa adanya pembaalan dan penangguhan.
Menurut level of service approach ini, penentuan besarnya persediaan penyelamat yang sebaiknya dimiliki atau diadakan perusahaan akan lebih tepat dan rasional, apabila diketahui hubungan antara tingkat pelayanan dengan tingkat persediaan penyelamat yang diadakan untuk tingkat pelayanan(level of service) tersebut. Untuk melihat hubungan ini dibutuhkan suatu ukuran dari fluktuasi permintaan yang diharapkan dapat diserap atau dipenuhi dari adanya persediaan . ukuran tersebut menggunakan teori statistik yaitu Deviasi standar:
Cara menghitung deviasi standar dengan lebih cepat adalah dengan metode sebagai berikut:
1. Bagilah data permintaan kedalam kelompok-kelompok, dengan dua sampai dengan sepuluh observasi setiap kelompoknya
2. Untuk setiap kelompok, hitunglah jarak (range), yaitu r=Dmax-Dmin.
3. Carilah jarak rata-rata (Mean Range=R)dengan merata-ratakan jarak kelompok (Group Range)
4. Deviasi standar yang diperkirakan adalah= R × FN, dimana faktor FN diambil dari tabel
Adapun rumus dari deviasi standar σT = dari penggunaan selama masa pengisian
L= Lead Time Rata-Rata
D= Penggunaan Rata-Rata
σL = Deviasi Standar Dari Lead Time
σD = Deviasi Standar Dari Penggunaan
Dalam menentukan cadangan penyelamat terdapat dua hal pokok yang perlu diperhatikan menurut Suyadi Prawirosentono (2001: ) yakni:
1. Besar kecilnya kemungkinan terjadinya kehabisan bahan (stock Out)
2. Besar kecilnya atau sulit dan mudahnya memperoleh bahan-bahan pengganti secara tepat dan cepat, artinya bila kemungkinan terjadinya Stock out besar namun dapat diantisipasi dengan upaya pengadaan darurat secara mudah dan cepat, belum tentu perlu cadangan penyelamat.
Cadangan penyelamat pada prinsipnya mempunyai tujuan sebagai berikut:
1. Dalam hal terjadinya kehabisan bahan, proses produksi dapat dijamin kelanjutannya
2. Sehubungan dengan itu cadangan penyelamat perlu untuk menyelamatkan perusahaan dalam menjamin kontinuitas proses prodiksi
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya Safety Stock suatu perusahaan adalah sebagai berikut menurut Bambang Riyanto (2001:74)
1. Resiko kehabisan persediaan
2. Hubungan antara biaya penyimpanan digudang disatu pihak dengan biaya-biaya ekstra yang harus dikeluarkan sebagai akibat dari kehabisan persediaan dilain pihak.

lebih lengkapnya buka http://koleksi-skripsi.blogspot.com/

1 komentar:

  1. wahh min..gambar'a nggak bisa tampil nih..

    but materinya lumayan min...thanks.

    BalasHapus